Sabtu, 18 Juli 2020

Memberikan Kebahagiaan kepada Saudaramu, Tanda Keimananmu



Memberikan kebahagiaan kepada orang tua, sanak saudara, sahabat dan teman, akan menumbukan cinta dan mencegah perselisihan. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

تَهَادُوا تَحَابُّوا
Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“.

Berbagai macam bentuk hadiah bisa kita berikan kepada sanak saudara. Mulai dari barang barang sederhana, unik dan barang berharga lainnya. Namun hadiah yang paling indah ialah hadiah yang masih terus terkenang ketika waktu telah berlalu lama. Meskipun dzatnya sudah tidak ada, keindahannya masih tersimpan di dalam hati.

Pada tahun 2018 lalu, tepatnya sepekan sebalum pernikahan sepupu saya. Saya meluangkan waktu untuk menghadiri acaranya. Kepulangan kali ini saya rahasiakan dari sepupu yang akan menikah, tujuannya untuk memberikan kejutaan kepada saudara sepupu. Perjalanan Jakarta – Meulaboh di tempuh dengan waktu selama 3 jam. Terlebih dahulu transit di bandara internasional  kuala namu, Deli Serdang. Satu jam setelah lepas landas dari kuala namu, tiba saatnya untuk landing di bandara daerah Cut Nyak Dhien, Nagan raya, Aceh.

Ketika tiba di bandara, saya membuka smart phone untuk memberikan kabar kepada sepupu saya, untuk meminta jemput di bandara. Qoddarullah, ,ternyata jaringan internet yang saya gunakan tidak ada sinyal di kampung. Hasilnya, gagal memberi kejutan kepada sepupu. Dan pulang kerumah di jemput abang dan ayah saja.

25 februari 2018, acara pernikahan sepupu berjalan dengan lancar Alhamdulillahh, walaupun di hari-hari sebelumnya di sibukan dengan acara adat yang sangat padat. Setelah pesta selesai, tersisalah kelelahan. Ketika sedang bersih bersih sehabis acara tiba tiba bibi memanggil

“Tika, besok dewi (nama sepupu saya ) mau ke banda, sama suaminya. Tika ikut saja sekalian. Biar bisa jalan jalan di banda, tika kan suka pantai. Pantai di banda bagus bagus. Bibi gak bisa kasi hadiah apa apa,sebelum tika ke jawa lagi, jadi jalan jalan saja sebelum kembali ke Jakarta.
Saya menjawab dengan antusiasnya, “mau banget bi, kapan perginya?”
“Malam ini insyaAllah,” sahut bibi.

Perjalanan Meulaboh -Banda aceh lebih cepat jika di tempuh pada malam hari, sekitar 4-5 jam saja, berbeda dengan siang hari, bisa 8-9 jam. Kami berangkat jam 22.00 dan tiba di banda aceh sekitar pukul 02.30. keesokan harinya kami bersiap menjelajah banda aceh. Melihat perubahan yang signifikan pada kota ini dari sebelum tahun 2004 dan sesudah tahun 2004. Peristiwa besar yang akan selalu di kenang dalam sejarah Indonesia, khususnya Aceh.



Tempat pertama yang kami kunjungi tentu saja masjid Baiturrahman, satu satunya tempat yang masih tersisa ketika tsunami meluluh lantahkan aceh. Masjid baiturrahman kini terlihat lebih cantik dan megah. Yang paling penting dari sebuah masjid selain area utama untuk sholat, juga toiletnya. Di masjid baiturahman toilet sangat bersih dan rapi. Sehingga membuat pengunjung nyaman.



Setelah selesai sholat dhuhur, kami lanjutkan perjalanan ke museum tsunami Aceh. Pemerintah daerah membangun museum tsunami Aceh untuk mengingat peristiwa besar yang pernah terjadi disini. Museum ini di bangun pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2009 di resmikan oleh bapak presidan RI kala itu bapak SBY.



Untuk masuk ke museum tsunami cukup dengan membeli tiket 10.000 Rupiah saja. Di pintu memasuki museum di buat suasana meneganggkan seperti kejadian pada tanggal 26 desember 2004, teman teman bisa datang langsung untuk merasakan suasana menegangkan pada saat itu. Di dalam museum terdapat penjelasan bagaimana proses terjadinya tsunami pada tahun 2004. Terdapat juga barang barang peninggalan tsunami. Dan beberapa nama korban yang dapat diidentifikasi.



Setelah selesai berkeliling dan membaca di Museum Tsunami, dewi mengajak saya untuk menikmati pantai di sekitar Banda aceh. Sebetulnya di banda aceh sangat banyak pantai yang indah. Namun kami memutuskan untuk pergi ke pantai lampuuk, karena tidak begitu jauh dari pusat kota Banda aceh.


Setibanya di lampuuk, langsung di suguhkan dengan pemandangan pantai yang sangat indah. Selain keindahan air laut yang berwarna biru, tebing tebing hijau yan menghiasai pantai juga mempecantik suasana pantai ini. Pantai lampuuk juga salah satu pantai yang terkena dampak tsunami. Namun pembersihan dan pelestarian oleh pemerinah daerah, membuat keindahan pantai ini tetap terjaga dengan baik. Untuk masuk ke pantai lampuuk kita hanya perlu membayar 3.000 Rupiah saja. Kami menikmati suasana pantai hingga sore hari dan menunggu waktu sunset.



Itulah sekilas cerita perjalanan kami di Banda aceh. Untuk teman teman yang ingin berlibur ke pantai, Aceh bisa di jadikan salah satu tempat tujuan yang recomended, selain banyak pilihan pantai yang indah, dan harga relative terjangkau. Dan jangan lupa jadikan segala yang kita lakukan menjadi amal kebaikan, walaupun itu hal yang mubah. Dengan menghadirkan niat untuk tadabbur alam yang merupakan cintaan Rabb kita tabaaroka wa ta’ala.


 https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.goodnewsfromindonesia.id%2Fuploads%2Fpost%2Flarge-foto-museum-tsunami-aceh-980e02a453df7cc377660692dd1e5112.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.goodnewsfromindonesia.id%2F2019%2F12%2F27%2Fmuseum-tsunami-aceh&tbnid=e2zMX-NnLdp4jM&vet=1&docid=ryStP6E3ibUrmM&w=1200&h=675&itg=1&q=museum%20tsunami%20di%20banda%20aceh&hl=id&source=sh%2Fx%2Fim

https://images.app.goo.gl/tMV8NNi7JLTvnFXk6


Simak selengkapnya disini. Klik 
https://muslim.or.id/42424-sunnah-membalas-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar