Memberikan
kebahagiaan kepada orang tua, sanak saudara, sahabat dan teman, akan menumbukan
cinta dan mencegah perselisihan. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam
bersabda,
تَهَادُوا تَحَابُّوا
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling
mencintai“.
Berbagai macam bentuk hadiah bisa kita berikan kepada sanak saudara.
Mulai dari barang barang sederhana, unik dan barang berharga lainnya. Namun
hadiah yang paling indah ialah hadiah yang masih terus terkenang ketika waktu
telah berlalu lama. Meskipun dzatnya sudah tidak ada, keindahannya masih
tersimpan di dalam hati.
Pada tahun 2018 lalu, tepatnya sepekan sebalum pernikahan sepupu saya.
Saya meluangkan waktu untuk menghadiri acaranya. Kepulangan kali ini saya
rahasiakan dari sepupu yang akan menikah, tujuannya untuk memberikan kejutaan
kepada saudara sepupu. Perjalanan Jakarta – Meulaboh di tempuh dengan waktu
selama 3 jam. Terlebih dahulu transit di bandara internasional kuala namu, Deli Serdang. Satu jam setelah
lepas landas dari kuala namu, tiba saatnya untuk landing di bandara daerah Cut Nyak
Dhien, Nagan raya, Aceh.
Ketika tiba di bandara, saya membuka smart phone untuk memberikan kabar
kepada sepupu saya, untuk meminta jemput di bandara. Qoddarullah, ,ternyata
jaringan internet yang saya gunakan tidak ada sinyal di kampung. Hasilnya,
gagal memberi kejutan kepada sepupu. Dan pulang kerumah di jemput abang dan
ayah saja.
25 februari 2018, acara pernikahan sepupu berjalan dengan lancar
Alhamdulillahh, walaupun di hari-hari sebelumnya di sibukan dengan acara adat
yang sangat padat. Setelah pesta selesai, tersisalah kelelahan. Ketika sedang
bersih bersih sehabis acara tiba tiba bibi memanggil
“Tika, besok dewi (nama sepupu saya ) mau ke banda, sama suaminya. Tika
ikut saja sekalian. Biar bisa jalan jalan di banda, tika kan suka pantai.
Pantai di banda bagus bagus. Bibi gak bisa kasi hadiah apa apa,sebelum tika ke
jawa lagi, jadi jalan jalan saja sebelum kembali ke Jakarta.
Saya menjawab dengan antusiasnya, “mau banget bi, kapan perginya?”
“Malam ini insyaAllah,” sahut bibi.
Perjalanan Meulaboh -Banda aceh lebih cepat jika di tempuh pada malam
hari, sekitar 4-5 jam saja, berbeda dengan siang hari, bisa 8-9 jam. Kami
berangkat jam 22.00 dan tiba di banda aceh sekitar pukul 02.30. keesokan
harinya kami bersiap menjelajah banda aceh. Melihat perubahan yang signifikan
pada kota ini dari sebelum tahun 2004 dan sesudah tahun 2004. Peristiwa besar
yang akan selalu di kenang dalam sejarah Indonesia, khususnya Aceh.
Tempat pertama yang kami kunjungi tentu saja masjid Baiturrahman, satu
satunya tempat yang masih tersisa ketika tsunami meluluh lantahkan aceh. Masjid
baiturrahman kini terlihat lebih cantik dan megah. Yang paling penting dari
sebuah masjid selain area utama untuk sholat, juga toiletnya. Di masjid
baiturahman toilet sangat bersih dan rapi. Sehingga membuat pengunjung nyaman.
Setelah selesai sholat dhuhur, kami lanjutkan perjalanan ke museum
tsunami Aceh. Pemerintah daerah membangun museum tsunami Aceh untuk mengingat
peristiwa besar yang pernah terjadi disini. Museum ini di bangun pada tahun 2007
dan selesai pada tahun 2009 di resmikan oleh bapak presidan RI kala itu bapak
SBY.
Untuk masuk ke museum tsunami cukup dengan membeli tiket 10.000 Rupiah
saja. Di pintu memasuki museum di buat suasana meneganggkan seperti kejadian
pada tanggal 26 desember 2004, teman teman bisa datang langsung untuk merasakan
suasana menegangkan pada saat itu. Di dalam museum terdapat penjelasan
bagaimana proses terjadinya tsunami pada tahun 2004. Terdapat juga barang
barang peninggalan tsunami. Dan beberapa nama korban yang dapat diidentifikasi.
Setelah selesai berkeliling dan membaca di Museum Tsunami, dewi mengajak
saya untuk menikmati pantai di sekitar Banda aceh. Sebetulnya di banda aceh
sangat banyak pantai yang indah. Namun kami memutuskan untuk pergi ke pantai
lampuuk, karena tidak begitu jauh dari pusat kota Banda aceh.
Setibanya di lampuuk, langsung di suguhkan dengan pemandangan pantai
yang sangat indah. Selain keindahan air laut yang berwarna biru, tebing tebing
hijau yan menghiasai pantai juga mempecantik suasana pantai ini. Pantai lampuuk
juga salah satu pantai yang terkena dampak tsunami. Namun pembersihan dan
pelestarian oleh pemerinah daerah, membuat keindahan pantai ini tetap terjaga
dengan baik. Untuk masuk ke pantai lampuuk kita hanya perlu membayar 3.000
Rupiah saja. Kami menikmati suasana pantai hingga sore hari dan menunggu waktu sunset.
Itulah sekilas cerita perjalanan kami di Banda aceh. Untuk teman teman
yang ingin berlibur ke pantai, Aceh bisa di jadikan salah satu tempat tujuan
yang recomended, selain banyak pilihan pantai yang indah, dan harga
relative terjangkau. Dan jangan lupa jadikan segala yang kita lakukan menjadi
amal kebaikan, walaupun itu hal yang mubah. Dengan menghadirkan niat untuk
tadabbur alam yang merupakan cintaan Rabb kita tabaaroka wa ta’ala.
https://images.app.goo.gl/tMV8NNi7JLTvnFXk6
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/42424-sunnah-membalas-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar