Allah
ta’ala berfirman,
وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا
تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ ۖ وَأَقِمْنَ ٱلصَّلَوٰةَ
وَءَاتِينَ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِعْنَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ
ٱللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجْسَ أَهْلَ ٱلْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
“Dan hendaklah kamu tetap di
rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang
Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah
Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”
Dalam ayat di atas, Allah ta’ala melarang kita bertabarruj dan
menyerupai wanita jahiliyyah.
Apakah makna tabarruj?
Al-Qurthubi menjelaskan
makna at-tabarruj secara bahasa, beliau mengatakan,
وَالتَّبَرُّجُ:
التَّكَشُّفُ وَالظُّهُورُ لِلْعُيُونِ، وَمِنْهُ: بُرُوجٌ مُشَيَّدَةٌ. وَبُرُوجُ
السَّمَاءِ وَالْأَسْوَارِ، أَيْ لَا حَائِلَ دُونَهَا يَسْتُرُهَا
Tabarruj artinya menyingkap
dan menampakkan diri sehingga terlihat pandangan mata. Contohnya kata: ’buruj
musyayyadah’ (benteng tinggi yang kokoh), atau kata: ’buruj sama’ (bintang
langit), artinya tidak penghalang apapun di bawahnya yang menutupinya. (Tafsir
al-Qurthubi, 12/309).
Sementara makna tabbaruj
seperti yang disebutkan dalam ayat, Ibnul Jauzi dalam tafsirnya menyebutkan dua
keterangan ulama tentang makna tabarruj,
Pertama, Abu ubaidah,
التبرُّج: أن يُبْرِزن
محاسنهن
“Tabarruj: wanita
menampakkan kecantikannya (di depan lelaki yang bukan mahram).”
Kedua, keterangan
az-Zajjaj,
التبرُّج: إِظهار الزِّينة
وما يُستدعى به شهوةُ الرجل
“Tabarruj: menampakkan
bagian yang indah (aurat) dan segala yang mengundang syahwat lelaki (non
mahram).”
[Zadul Masir fi Ilmi
at-Tafsir, 3/461].
Berdasarkan keterangan di
atas maka segala upaya wanita menampakkan kecantikannya di depan lelaki lain
yang bukan mahram, termasuk bentuk tabarruj yang dilarang dalam ayat di atas.
Bentuk bentuk tabarruj:
1.
Memakai pakaian ketat dan transparan
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل
لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن
جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ
ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs.
Al ahzab:59)
dalam ayat ini Allah ta’ala memerintahkan
kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam agar mengingatkan kepada istri istri beliau dan wanita
yang beriman. Bahwasanya standar berpakaian yang sesuai dengan syariat adalah yang
longgar dan tidak membentuk tubuh. Tentu saja tidak transparan, sehingga menampakan
bentuk-bentuk tubuh wanita. Termasuk dalam masalah ini, wanita yang memakai celana
jeans atau celana ketat lainnya yang dipakai keluar rumah.
2. Menutup sebagian aurat,
namun aurat lainnya masih terbuka.
Sebagian wanita pada masa ini, hanya menutup sebagian
auratnya saja dan membuka bagian aurat lainnya. Contohnya, wanita yang memakai baju
lengan tanggung dan rok sebetis. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah
memberikan batasan aurat kepada wanita muslimah.
Beliau bersabda,
“اَلْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ” (wanita adalah
aurat), artinya seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali anggota badan yang
tidak diperkecualikan oleh syari’at. Yaitu wajah dan telapak tangan.
3. Memakai
jilbab pendek dan menampakan perhiasan ketika keluar rumah
وَقُلْ
لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا
يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ
عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman,
‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung (khimar) ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya.”
Dalam ayat
di atas Allah ta’ala memberikan batasan khimar atau kerudung adalah menutup
dada, agar perhiasan yang dipakai tidak tampak dihadapan lelaki yang bukan
mahrom
4. Memakai parfum dan obral make up ketika keluar
rumah
Pada zaman ini, banyak sekali wanita wanita Muslimah yang
berhias ketika keluar rumah. Terlepas belum sampainya ilmu kepada mereka, merupakan
udzur. Sesungguhnya setiap Muslimah memiliki kewajiban untuk selalu menuntut
ilmu dan mengingatkan sesama saudara seiman . Rasulullah shallallhu’alaihi
wasallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ
النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ
يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ
مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ
الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ
كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari
penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki
cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang
berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta
yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium
baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR.
Muslim no. 2128).
Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam juga bersabda,
أَيُّمَا
امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ
زَانِيَةٌ
“Seorang perempuan yang mengenakan
wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang
dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR.
An-Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad. Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’
, no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para
pembaca, dan Allah mudahkan untuk kita menjadi Muslimah yang bertakwa.
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/5778-wanita-haram-memakai-parfum.html
selengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/3414-3-gaya-wanita-yang-tidak-mencium-bau-surga.html
Referensi: https://almanhaj.or.id/12755-wanita-adalah-aurat-2.html
Referensi: https://tafsirweb.com/7671-quran-surat-al-ahzab-ayat-59.html
Referensi: https://tafsirweb.com/7645-quran-surat-al-ahzab-ayat-33.html
Referensi: https://tafsirweb.com/7645-quran-surat-al-ahzab-ayat-33.html
Read more https://konsultasisyariah.com/21494-apa-itu-tabarruj.html
Referensi: https://tafsirweb.com/7671-quran-surat-al-ahzab-ayat-59.html
Referensi: https://tafsirweb.com/7645-quran-surat-al-ahzab-ayat-33.html
Referensi: https://tafsirweb.com/7645-quran-surat-al-ahzab-ayat-33.html
Read more https://konsultasisyariah.com/21494-apa-itu-tabarruj.html
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/3592-lindungi-diri-dengan-jilbab-syari.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar